laboratorium inspirasi komunikasi pemasaran bisnis & penulisan kreatif

Mengapa Membaca dan Menulis Argumentasi

gambar Membaca dan Menulis Argumentasi

"Benarkah argumentasi ada di mana-mana? Bagaimana dengan buku kuliah ini? Tujuannya memberi informasi, bukan menyajikan argumen."

Benar--pada derajat tertentu. Namun, para penulis buku kuliah itu juga menentukan pilihan mengenai apa yang perlu dimasukkan dan bagaimana seharusnya mahasiswa mempelajari materinya.

Bahkan, penulisan yang dirancang untuk memberi informasi pun mengatakan kepada para pembaca: Lakukan dengan cara saya!

"Bagaimana dengan novel-novel?"

Tentu saja novel-novel itu bukan argumen. Begitulah--pada derajat tertentu. Ide-ide mengenai kehidupan dan pengalaman manusia yang kita jumpai di novel-novel lebih tak kentara, lebih tak langsung, daripada inti-inti yang ada di depan mata kita pada banyak argumentasi. Namun sesungguhnya, penulisan ekspresif menyajikan ide-ide, cara-cara memandang dunia.

Argumentasi-argumentasi bisa sederhana atau pun rumit, dinyatakan secara gamblang atau pun tersirat. Dan kita dapat menjumpainya di banyak--kalau bukan sebagian besar--dari penggunaan bahasa kita.

Kita dapat menerima luasnya ruang lingkup argumentasi. Memang, di matakuliah tentang argumentasi atau tentang berpikir kritis, Anda tidak disuruh untuk menulis novel atau pun buku kuliah. Namun, Anda mungkin diminta untuk menulis rangkuman atau analisis dengan gaya tertentu. Jadi, Anda seharusnya memikirkan bagaimana tugas-tugas ini bisa berkaitan dengan dunia argumentasi.

Perhatikan: Anda diminta untuk menulis! Mengapa mengasah keterampilan menulis? Berikut ini beberapa jawaban yang bagus terhadap pertanyaan tersebut.

  • Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan tunggal terpenting yang dicari oleh para pemberi pekerjaan.
  • Semakin baik Anda menjadi penulis, semakin baik Anda menjadi pembaca.
  • Semakin percaya-diri Anda menjadi penulis, semakin efisien Anda dalam menangani tugas-tugas penulisan di semua matakuliah Anda.
  • Semakin banyak Anda menulis, semakin banyak Anda belajar tentang siapakah Anda sebenarnya dan apa sajakah yang benar-benar penting bagi Anda.

Anda akan menghadapi berbagai tugas penulisan. Selalu pikirkanlah peran Anda pada setiap tugas penulisan.

Apakah Anda seorang mahasiswa yang memperagakan pengetahuan? Seorang warga negara yang menuntut hukum yang lebih tegas terhadap perilaku mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk? Seorang ilmuwan yang menyajikan hasil penelitian? Seorang sahabat yang berbincang-bincang mengenai sebuah mobil baru?

Penulis mana pun, termasuk Anda, akan mengambil peran yang berlainan, menulis untuk khalayak yang berlainan, menggunakan strategi yang berlainan untuk menjangkau setiap khalayak. Ada banyak jenis argumen. Ada pula banyak cara untuk sukses (atau pun gagal) dalam menyiapkannya. Buku kuliah ini akan membantu Anda memenuhi tantangan tersebut.

Catatan

Diterjemahkan secara bebas dari buku kuliah Dorothy Seyler, Read, Reason, Write, Edisi 10 (McGraw-Hill, 2012), Bab 1, "Writers and Their Sources", hlm. 3-4. Terjemahan bab ini dijadikan bab pertama dari materi kuliah kita, Seni Argumentasi.

Artikel-artikel "Penulis dan Sumber-sumber Penulisan"

  • Mengapa Membaca dan Menulis Argumentasi
  • "Siapa Yang Berkata-kata di Sini?"
  • Bagaimana Menanggapi Sumber-sumber Penulisan
  • "Iklan Politik dan Para Pemilih Yang Terpikat"
  • Bagaimana Membaca Aktif: Manfaatkan Benak Anda!
  • Bagaimana Menulis Rangkuman
  • Terangkan dengan Kata-kata Anda Sendiri!
  • "Masa Depan Itu Sekarang: Wajahnya Sudah Tampak, Tetapi Kita Tak Pernah Melihat Kedatangannya"
  • Walau Secara Informal, Akuilah Sumber-sumber Penulisan
  • Panduan Mengutip Secara Langsung
  • "Membalik Halaman"
  • Latihan Menganalisis Bacaan

2 komentar:

  1. Komunikasi dipahami sebagai suatu kegiatan saling berbagi pesan satu sama lain tentang pikiran, ide dan perasaan lewat cara yang dipahami kedua pihak. Ia bukan semata - mata kegiatan menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain (yang pasif). Karenanya seorang penyampai informasi (lewat komunikasi tulisan maupun verbal) sangat penting untuk memahami siapa dan bagaimana orang yang menerima pesannya, agar di benak mereka ada pengertian yang sama seperti yang ada di pikiran penyampai infomasi (Comunicating For Results, Chery Hamilton, hal. 3). Penulisan argumentasi penting dalam komunikasi pemasaran karena konsumen adalah orang yang ingin diperlakukan sebagai pihak yang cukup pintar yang tidak begitu saja menyetujui apa yang disampaikan kepada mereka. Mereka memerlukan alasan dan juga bukti (Cheryl Hamilton, Comunicating for Results, hal 374). Ini sejalan dengan konsep penulisan retorik yang menuntut adanya unsur alasan dan pembuktian atao logos diamping unsur ethos dan pathos (Writing: A Manual for the Digital Age, David Blakesley, Jeffrey L. Hoogeveen, hal 9)

    BalasHapus
  2. Ini menyisakan pertanyaan buat saya, mengapa manusia memerlukan alasan dan bukti sebelum menjadi yakin kemudian bersikap dan memutuskan what should he/ she do ? Is it a matter of phsycologic of human mind processing information ?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Sebelumnya Posting Lama